DI ALAM MAYA KU BERBAGI
Minggu, 31 Agustus 2014
Sabtu, 30 Agustus 2014
> BERITA NEGERI JIRAN
Malaysia Airlines rumahkan 6.000 pekerja
Sabtu, 30 Agustus 2014 11:10 WIB | 2.943 Views
Pewarta: N. Aulia Badar
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Maskapai penerbangan Malaysia
Airlines (MAS) merumahkan 6.000 pekerjanya dalam upaya restrukturisasi
perusahaan itu agar kembali menguntungkan.
Pejabat Khazanah Nasional Berhad, Tan Sri Azman Mokhtar, mengatakan semua pekerja tersebut akan menjalani proses pemberhentian secara bertahap dalam tempo 10 bulan.
Jumlah pekerja yang dirumahkan tersebut meliputi 30 persen dari total karyawan MAS yang mencapai 20 ribu orang, katanya seperti dikutip berbagai media lokal di Kuala Lumpur, Sabtu.
"Pemberhentian tersebut merupakan bagian dari 12 rancangan untuk memulihkan kondisi perusahaan itu dengan suntikan dana 6 miliar ringgit (Rp22 triliun)," imbuh dia.
Namun sekitar 3.500 pekerja yang dirumahkan itu akan dipekerjakan di perusahaan lain di bawah Khazanah, katanya.
Berdasar rencana tersebut, perusahaan baru yang diperkirakan akan dibentuk menjelang Juli 2015 akan mempunyai sekitar 14 ribu pekerja.
Khazanah memiliki hampir 70 persen saham MAS. Rancangan pemulihan MAS diawali dengan mengeluarkan maskapai itu dari bursa saham Malaysia menjelang November atau Desember.
Azman menegaskan bahwa suntikan dana 6 miliar ringgit itu bukan merupakan langkah penyelamatan karena dana itu bisa diperoleh lagi dengan memasukkan kembali maskapai penerbangan nasional itu menjelang akhir 2017 dan akhir 2019 dibawah pembentukan perusahaan baru.
MAS diperkirakan kembali mencatat keuntungan dalam waktu tiga tahun atau menjelang 2017.
Kerugian yang dialami MAS semakin memburuk setelah tragedi pesawat Boeing 777-200 yang diduga terhempas di selatan Samudra Hindia pada 8 Maret dan satu lagi pesawat ditembak jatuh di timur Ukraina pada 17 Juli.
(N004)
Pejabat Khazanah Nasional Berhad, Tan Sri Azman Mokhtar, mengatakan semua pekerja tersebut akan menjalani proses pemberhentian secara bertahap dalam tempo 10 bulan.
Jumlah pekerja yang dirumahkan tersebut meliputi 30 persen dari total karyawan MAS yang mencapai 20 ribu orang, katanya seperti dikutip berbagai media lokal di Kuala Lumpur, Sabtu.
"Pemberhentian tersebut merupakan bagian dari 12 rancangan untuk memulihkan kondisi perusahaan itu dengan suntikan dana 6 miliar ringgit (Rp22 triliun)," imbuh dia.
Namun sekitar 3.500 pekerja yang dirumahkan itu akan dipekerjakan di perusahaan lain di bawah Khazanah, katanya.
Berdasar rencana tersebut, perusahaan baru yang diperkirakan akan dibentuk menjelang Juli 2015 akan mempunyai sekitar 14 ribu pekerja.
Khazanah memiliki hampir 70 persen saham MAS. Rancangan pemulihan MAS diawali dengan mengeluarkan maskapai itu dari bursa saham Malaysia menjelang November atau Desember.
Azman menegaskan bahwa suntikan dana 6 miliar ringgit itu bukan merupakan langkah penyelamatan karena dana itu bisa diperoleh lagi dengan memasukkan kembali maskapai penerbangan nasional itu menjelang akhir 2017 dan akhir 2019 dibawah pembentukan perusahaan baru.
MAS diperkirakan kembali mencatat keuntungan dalam waktu tiga tahun atau menjelang 2017.
Kerugian yang dialami MAS semakin memburuk setelah tragedi pesawat Boeing 777-200 yang diduga terhempas di selatan Samudra Hindia pada 8 Maret dan satu lagi pesawat ditembak jatuh di timur Ukraina pada 17 Juli.
(N004)
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © 2014
Berita Lainnya
Jumat, 29 Agustus 2014
> BERITA DUNIA
ISIS adopsi metode penyiksaan ala CIA
Jumat, 29 Agustus 2014 14:27 WIB | 3.382 Views
"Waterboarding" adalah teknik interogasi terhadap tahanan dengan cara mengikat tangan dan wajah, kemudian kepalanya ditutup, lalu dituangi air.
Foley dan warga Barat terculik ISIS lainnya sempat beberapa kali disiksa dengan cara waterboarding, tulis koran itu mengutip sejumlah sumber yang mengetahui penyiksaan tersebut.
Sumber-seumber yang terlibat dalam upaya pembebasan para sandera membenarkan bahwa waterboarding telah diterapkan setidaknya pada satu sandera.
Waterboarding yang kerap digunakan CIA selama menginterogasi para tersangka teroris setelah Serangan 11 September 2011, dikecam luas berbagai kalangan karena tak beda dengan teknik menenggelamkan kepala manusia ke dalam air.
The Post mengutipkan sumber yang benar-benar mengetahui langsung apa yang terjadi pada sandera-sandera ISI.
Para sandera, termasuk Foley yang diculik di Suriah utara pada November 2012, disandera di Raqa yang menjadi pusat kekuasaan ISIS.
Menurut sumber itu, Foley yang adalah wartawan GlobalPost, Agence France-Presse (AFP dan sejumlah media lainnya, telah disiksa, termasuk dengan waterboarding, demikian AFP.
Pentagon: pesawat F-15 AS jatuh di Virginia
Kamis, 28 Agustus 2014 00:58 WIB | 4.275 Views
Washington (ANTARA News) - Sebuah pesawat tempur jet F-15C Amerika
Serikat Rabu jatuh di hutan Virginia dan tidak jelas apakah pilot
berhasil keluar sebelum pesawat itu jatuh, kata para pejabat.
Pesawat itu bagian dari Garda Nasional Udara Fighter Wing ke-104 dari Westfield, Massachusetts, kata juru bicara Pentagon Letnan Kolonel Tom Crosson, lapor AFP.
Jet itu jatuh pada sekitar pukul 09.00 waktu setempat (13.00 GMT) di daerah pedesaan dekat kota Deerfield, di George Washington dan Jefferson National Forest, kata Jenny McNeal dari kantor Sheriff Augusta County.
Kru penyelamat bergegas ke lokasi kecelakaan, di mana awan asap jelas terlihat dari kejauhan, katanya.
Penerjemah: Askan Krisna
Pesawat itu bagian dari Garda Nasional Udara Fighter Wing ke-104 dari Westfield, Massachusetts, kata juru bicara Pentagon Letnan Kolonel Tom Crosson, lapor AFP.
Jet itu jatuh pada sekitar pukul 09.00 waktu setempat (13.00 GMT) di daerah pedesaan dekat kota Deerfield, di George Washington dan Jefferson National Forest, kata Jenny McNeal dari kantor Sheriff Augusta County.
Kru penyelamat bergegas ke lokasi kecelakaan, di mana awan asap jelas terlihat dari kejauhan, katanya.
Penerjemah: Askan Krisna
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2014
Berita Lainnya
Langganan:
Postingan (Atom)